Menulis tentang sepotong ketakutan
Aku menyebutnya sepotong ketakutan karena dia memang hanya sepotong.
sepotong ketakutan yang menyempil pada pikiran dan perasaan
Aku menyebutnya sepotong ketakutan karena dia memang hanya sepotong.
sepotong ketakutan yang menyempil pada pikiran dan perasaan
Meski dia hanya sepotong dan hanya menyempil, tapi aku tetap saja menganggapnya KETAKUTAN, memang ketakutan ku ini tidak seserius ketakutan orang-orang di kamp konsentrasi israel, bukan pula sehebat ketakutan suatu entis saat kegoncangan peralihan masa kepemimpinan Indonesia yg sering mereka sebut "kerusuhan Mei".
Ketakutan ku ini hanya sepotong ketakutan yg bingung, bukan ketakutan liar yg menggeram dan bergemuruh meronta tanpa kendali, bukan pula ketakutan yg senyap dan hening dalam kebekuan bisu.
Dia hanya sepotong ketakutan
seperti potongan-potongan kecil air yg menetes pada batu cadas pikiran.
setetes demi setetes
yah... setetes - setetes memang.
2 komentar:
yang sepotong kemana ?
tinggal sepotong daeng, yg lain udh teratasi. memang yg sepotong ini agak susah ngatasinya. he he he
Posting Komentar